Kamis, 28 Mei 2015

Cerpen pertama

Gak nyangka ternyata gua pernah bikin cerpen romantis kaya gini. Kalo dibaca sekarang rasanya aneh aja. Waktu itu Gw bikin cerpen ini buat lomba diva yang bertema cinta. Padahal gw aja bingung karena gw gatau yang romantis itu kaya gimana. Cerpen ini dibuat dalam waktu satu malam. Makasih buat Fatih (yang bentar lagi jadi dokter gigi) untuk kata-kata motivasinya yang tentang Albert Einstein. Makasih juga buat Ghina (yang sekarang masih sekampus ITENAS) dan Sarah (yang bentar lagi jadi guru) udah menemani bikin cerpen ini walau dari jarak jauh. Tanpa kalian cerpen ini tak berkesan (walaupun ceritanya acak-acakan). Sukses selalu untuk kalian. Cerpen ini sangat mengenang kalian. 


You’re  So Spesial ~ Ti Amo
By : FZM

“Ada dorongan yang lebih kuat daripada energi atom, arus listrik dan uap air yaitu keinginan[1]“, itulah kata-kata motivasi dari Fhari yang selalu diingat Fira agar membuatnya semangat dan rajin belajar.
Tapi ternyata memang benar, setelah Fira mendapat kata-kata itu dari Fhari dia menjadi semangat belajar. Emang sih walaupun udah semangat belajar, Fira masih tetep denger suatu kata yang sangat ganas yaitu remidial. “Gue gak mau jadi orang bodo kayak gini, pengen bisa kayak dulu lagi jadi orang pinter. Tapi gue yakin gue bisa balik lagi jadi pinter dengan seizin Tuhan“, kata Fira dalam benaknya. Dia masih suka nangis gara-gara denger kata itu. Tapi dia kembali semangat ketika mengingat kata-kata motivasi itu.
Akhirnya, berkat perjuangan Fira yang selalu semangat belajar, lama kelamaan dia bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Tapi sayang, Fira tak pernah mengingat Fhari, orang yang udah ngasih kata-kata motivasi itu. Yang dia ingat hanyalah Danniel..Danniel..dan Danniel.
Sekilas tentang Fira. Nama panjangnya Nafira Hasna, tapi dia lebih suka dipanggil Fira. Dia gadis kelahiran tahun 1997. Sekarang duduk di kelas XI IPA 3. Muda banget ya??
---------------------------------------------------------------------------------------------
‘‘Fira, elo tau gak? Tadi udah diumumin nilai ulangan fisika“, Ghina memulai rencananya untuk membuat Fira menangis.
‘‘ Terus nilai gue berapa?“, seru Fira sambil memegang pundak Ghina dari dari depan.
‘‘ Nilai elo miris. Elo harus mengikuti remidial“, Ghina menjalankan rencananya.
‘‘Yah, sia-sia dong gue udah belajar semaleman?“, kata Fira dengan wajah memelas.
‘’Hasil kerja elo gak sia-sia kok. Malahan nilai elo udah ngalahin nilai gue“, tiba tiba Fhari muncul dari belakang.
Akhirnya rencana Ghina ketahuan juga. “Ghina…………………….! Sialan loe!”, teriak Fira.
Hari ini Fira terlihat sangat berbunga-bunga, karena kerja kerasnya semalem gak sia-sia. Dia langsung menelpon Bundanya untuk menceritakan keberhasilannya.
Yeah, akhirnya gue bisa ikutan les bahasa Italia lagi. Pikir Fira dalam benaknya. Bunda pernah berjanji jika Fira udah bisa dapet nilai 90 di semua pelajaran eksak, dia boleh ikutan les bahasa Italia lagi. Wajar sih, dia emang pengen banget masuk kedokteran. Minimal jadi pacarnya anak kedokteran. Jadi dia sama sekali gak boleh menyimpan angka merah di rapor untuk pelajaran eksak.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
‘‘Hei, elo mau ikutan lagi les bahasa Itali gak? Signora Fira?“, suara seorang pria bersuara dingin dari belakang.
Fira dengan gaya so nya, menjawab pertanyaan pria dingin itu dengan cepat. ‘‘Oh, ya pasti dong gue ikutan lagi. Gue kan pencinta bahasa Itali.”
Yaampun, Danniel you are “SIGNOR BELISSIMO”. Ya, Signor Belissimo adalah panggilan buat Danniel dalam bahasa Itali, yang artinya super ganteng. Emang sih Danniel itu super ganteng dan pintar. Pantas saja banyak orang yang suka sama Danniel. Dia selalu mendapat juara umum pertama di SMA Kakaktua Jakarta. Satu lagi, dia murid favorit semua guru. Dulu aja di kelas X-1 semua cewe naksir sama dia.
Fira jadi kesel karena banyak orang yang suka sama Danniel. Sebenernya Danniel menyimpan perasaan pada Fira, tapi dia gak mau nunjukin perasaannnya. Kalo ketemu pasti aja mereka saling berantem, padahal mereka berdua saling suka. Jadi gak ada orang yang curiga kalau mereka saling suka. Mereka berdua pun gak tahu tentang perasaan mereka.
Fira sedih banget pas denger kalau Danniel pacaran sama cewe yang bernama Anita. Padahal sebenernya Danniel itu gak beneran suka sama Anita, cuman siasat untuk membuat Fira cemburu. Apalagi ketika mereka berdua berbeda kelas. Fira di kelas XI IPA 3 dan Danniel di kelas XI IPA 1.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari pertama di suasana les bahasa Itali. ‘‘Aduh sial, ini kan hari pertama gue masuk les bahasa Itali. Telat deh gue“, gumam Fira sambil buru-buru.
Tukan bener aja gue telat. What should I do? Tanyanya dalam hati. Fira bingung.
‘‘Signora Fira, silakan anda duduk dengan Danniel“, kata Pak Deno guru bahasa Itali yang udah populer.
What?? Gue duduk sama si Danniel? Fira tercengang.
‘‘Eh, asal elo tau ya sebenernya gue gak mau duduk sama elo. Ini karena terpaksa”, kata Fira sambil so sibuk nyari buku.
‘‘Kepaksa juga gapapa kok. Gue seneng banget bisa duduk sama elo.“ Gumam Danniel.
‘‘Apa Danniel? Nah ini dia bukunya ketemu.“ Ternyata Fira gak denger kata-kata Danniel tadi.
‘‘Tau ah, dasar elo ini. Gak ada kata pengulangan.“ Danniel pura-pura marah.
‘‘Buona Sera. Mi chiamo Deno. Sono l’insegnante di questa classe[2].” Suara itu menghentikan pertengkaran Fira dan Danniel.
‘‘Oke, sekarang keluarkan buku tulis dan jawab pertanyaan ini.“
Satu jam sudah terlewati. Semua murid keluar meninggalkan kelas les.
’’Fira, mau pulang bareng gak?’‘ Baru kali ini Danniel menawarkan tumpangan.
‘‘Gak ah. Nanti gue dibawa celaka sama elo.” Fira asal ngomong.
“Sialan lo! Gue gak sejahat itu.” Kata Danniel sambil mengejar Fira. Akhirnya mereka pulang bersama. Danniel, lui e` perfetto[3]. Gumam Fira.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
‘‘Fira, kayanya si rambut gel Fadlan suka tuh sama elo.“ bisik Ghina.
Tapi Fira cuek aja. Dia malah ngobrol sama Fhari. Ghina cemberut. Ghina emang suka banget ngerjain Fira. Soalnya Fira itu orangnya lemot. Tapi kadang Fira marah kalau udah dikerjain. Walaupun gitu, Fira dan Ghina sahabat sejati.
Hari ini ulangan Kimia. “Fira, nanti kasih tau gue ya! Gue belum ngapalin sedikit pun.“, kata Ghina.
 ‘‘Jangan tanya ke gue, mending elo nanya sama orang di belakang tuh. Mereka kan pada pinter.“
‘‘ Bener juga lo! Ada si Fatih yang super pinter.” Ghina merasa beruntung kali ini ulangan Kimia duduk di depan Fatih, si juara kelas di XI IPA 3. Semua rumus dia hafal deh pokoknya. Emang super pinter tu orang. Makan nya apa ya.
‘‘Denger ya, gue gak akan bagi-bagi hasil kerjaan gue sama siapa pun.“ Kata Fatih dengan so‘ nya.
“ Dasar pelit.“ Ghina cemberut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Fira, ada yang manggil elo tuh di luar.“ Ghina berteriak dari luar.
Ternyata Danniel. Mau apa ya Danniel datang ke kelas gue? Dalam hati Fira sambil gerogi.
 “Hei, ngerjain PR bareng yu, yang 20 soal dari pa Deno!“ Kata Danniel dengan senyuman manisnya.
”Ayo, kerjain di perpustakaan aja ya.“ kata Fira dengan membalas senyum manis Danniel.
Makin sini Danniel dan Fira semakin akrab. Mereka sudah jarang berantem kaya dulu. Danniel begitu spesial. There’s something missing about them.
Selesai mengerjakan PR dengan Danniel, Fira pergi ke kantin sama Ghina.
“Elo segitu silaunya ya sama mukanya Danniel yang cakep abis itu?“
“Diem deh Ghin. Lo kira gue gampang ketipu sama mukanya si Danniel? ”
“Lagian lo tumben banget mau diajak pulang bareng sama dia.”
“Danniel...beda banget sama cowok lain. Dia cakep, pinter, baik lagi. Omongannya juga nyambung sama Gua.”
“Tapi si Fhari juga kan baik banget ke elo. Dia suka ngajarin elo, sampe elo bisa dapet nilai bagus. Dia juga suka bantuin elo. Kemarin Fhari curhat sama gue kalau dia suka sama elo.“
“Iya sih. Eit, nilai bagus kan itu usaha gue. Enak aja. Tapi kalau diajak ngobrol lebih enakan Danniel. There’s something missing about them.“ Kata Fira sambil senyum-senyum.
Kayanya gadis remaja itu lagi jatuh cinta berat. Gawat nih.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
 Sore ini ada jam les bahasa Itali. Fira hari ini males banget buat les, tapi ketika dia melihat HP-nya. Waw..it’s magic. Fira dapet 3 SMS dari Danniel.
Danniel-20 April 2012-03.00 pm
From : Danniel
Fira, mau ke tempat les bareng gak?
 Pastinya gue mau banget.
Danniel-20 April 2012-03.20 pm
From : Danniel
Fira, dri tadi gue nunggu loe, tapi gak dateng aja. Ywdh gue duluan y.
Gue tunggu di tempat les.
Ha? Nyesel banget deh gak bareng Danniel.
Danniel-20 April 2012-03.00 pm
From : Danniel
Fira, loe lama banget sih. Cepet kesini! Tanpa loe, gue kesepian.
Hurry, save me from these lunatic teens.

Ha?! Abis deh semua kesempatan gue. Fira mulai panik dan cepet-cepet pergi ke tempat les.
Setelah les selesai, mereka berdua mengobrol sambil melewati lorong-lorong kelas les.
“Loe, suka bahasa Itali karena apa?”, tanya Danniel.
“Gue suka bahasa Itali sejak gue baca novel yang berjudul “SIGNOR BELISSIMO.“
“Hah? Kok bisa sama kayak gue sih. Gue juga suka bahasa Itali gara-gara baca novel itu.
“..Saat kamu menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantumu meraihnya[4]. Bisik Danniel ngikutin kata-kata yang ada dalam novel itu.
Fira kaget. “ Ha? Itu kan kata-kata kesukaan gue di novel itu.“ Kata Fira dalam hati. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Fira seneng banget, akhirnya dia bisa dapetin juara pertama di kelasnya. Yeah..yeah.. Gue dapet peringkat sama kaya Danniel. Kata Fira dalam benaknya. Fira juga berterima kasih sama Fhari yang suka ngasih motivasi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
2 tahun berlalu. Fira dan Danniel berpisah. Mereka meneruskan kuliahnya ke Fakultas Kedokteran. Akhirnya, cita-cita Fira yang pengen jadi dokter bentar lagi tercapai. Sekarang dia kuliah di Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung. Danniel yang bercita-cita sama dengan Fira meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran UI. Walaupun begitu, mereka masih akrab.
Karena Fira mendapat nilai IPK tertinggi di universitasnya, dia mendapat beasiswa S2 ke Prancis. Tak disangka, di Prancis Fira bertemu dengan Danniel. Mereka bahagia ditempatkan di Universitas yang sama oleh Tuhan.
Tiba-tiba saja Danniel memberi secarcik kertas pada Fira. Danniel tampak aneh. Danniel langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Dear, Fira
Piacere[5]. Masih ingatkah?

Saat itulah si bocah merasa waktu berhenti, dan
Jiwa Buana menyentak dari dalam dirinya.
Ketika dia menatap mata hitam gadis itu,
dan melihat bibirnya bersikap antara tertawa dan diam,
dia mengerti bagian terpenting dari bahasa yang digunakan
oleh seluruh dunia-bahasa yang bisa dipahami oleh
setiap orang di bumi dengan hati mereka.
Itulah cinta.
Sesuatu yang lebih tua dari umat manusia, lebih purba dari gurun.
Sesuatu yang menggunakan daya yang sama
Kapan pun dua pasang mata bertemu...(Sang Alkemis, h. 99)

You’re so spesial for me. Ti Amo. Sekarang kita dipertemukan kembali. Suka telah berubah menjadi cinta. Would you like to marry with me?
                                                                                                Your love,
                                                                                                             Danniel
Fira meneteskan air mata kebahagiaan.


The End
***





[1] Albert Einstein
[2] Selamat sore. Nama saya Deno. Saya akan mengajar kelas ini.
[3] Dia sempurna
[4] Paulo Coelho, Sang Alkemis, Penerbit Alvabet, h.25
[5] Seneng bisa ketemu lo.