Kamis, 31 Juli 2014

TAQLID BUTA

Apa kata MEREKA ???

v  Awwab (ITENAS)
Taqlid itu kan meniru. Jadi kalau taqlid buta itu meniru buta. Kalau menurut Aku taqlid boleh-boleh saja untuk tahap awal dalam beribadah tapi sambil terus mencari ilmunya dalam artian perintah Allah dan contoh dari Rasul. Misalnya kita belajar shalat, itu kan awalnya cuman ikutin atau menuruti orang tua. Tapi kan nanti terus belajar. Kalau misal ibadahnya sudah benar lanjutkan, tapi kalau ternyata itu gak pernah diperintahkan ya berhenti. Intinya kalau mau ibadah harus tau sumbernya dulu jelas atau tidak, jangan cuman asal tiru-tiru aja. 
Bagaimana sikap kita untuk menghadapi orang yang taqlid buta? Kewajiban kita sebagai umat muslim itu saling mengingatkan kalau ada yang salah. Kalau misalkan kita sudah mengingatkan tapi tetap gak mau menerima pendapat orang lain yaudah. Tapi harus terus berusaha untuk mengingatkan. Cara yang paling tepat yaitu kita harus lebih mendalami ilmu tentang persoalan itu, jadi kita bisa menjelaskan lebih mendalam kepada orang lain. Jangan sampai kita terus mengajak dengan cara dan omongan yang sama. Semuanya harus bertahap.

v  Sofyan (ITB)
Taqlid itu bisa diartikan mengikuti pendapat seseorang. Dan pelakunya disebut muqollid. Taqlid buta sendiri adalah mengikuti pendapat seseorang tanpa peduli pendapat itu benar atau salah, dan menganggap apapun pendapat yang diungkapkan oleh orang tersebut adalah benar. Sebenarnya taqlid bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk mencari kebenaran itu kurang ahsan, apalagi taqlid buta. Seseorang yang taqlid buta cenderung menyalahkan sesuatu yang tidak sejalan dengan pemikirannya.
Wallahu a'lam

v  Harun (UGM)
Menurutku ya aneh aja kalau masih ada orang yang taqlid buta, soalnya kan sekarang ada internet, sekolah, mesjid sama pesantren dimana-mana, masa iya itu orang gak pernah belajar ilmunya.

v  Windhi (ITENAS)
Taqlid buta itu mengikuti sesuatu yang gak tau asalnya dari mana, apa itu benar atau tidak, yang penting mengikuti. Yang pasti kita harus kritis  ketika menghadapi suatu hal. Intinya jangan iya-iya aja. Semua harus ada sumber yang jelas. Ketika disuruh atau dianjurkan sesuatu, harus tau darimana dalilnya biar kita tidak taqlid. Harus mau terus belajar dan belajar, jangan puas dengan satu sumber.

v   Firda (ITENAS)
Taqlid buta itu 11-12 sama “keras kepala”, sama-sama bertahan dengan pendapatnya sendiri. Untuk menghadapi orang yang taqlid buta kita harus pake cara khusus.

v  Asep (Unsud)
Taqlid buta itu haram karena fanatik terhadap satu golongan tertentu. Apapun yang terjadi selalu membela golongannya walaupun da salah, atau ikut-ikutan sesuatu tanpa ilmu dan hukum yang jelas atau mengagungkan ulama. Taqlid buta itu bahaya karena dapat memecah belah umat Islam. Bukannya membela Islam tapi malah membela golongan.

v  Mista (Dosen PAI)
Taqlid buta itu meniru pendapat orang lain tanpa mengetahuisumber hukumnya atau referensinya.Taqlid buta dalam Islam dilarang apalagi dalam masalah aqidah hukumnya haram.

Apa sih Taqlid itu?
Dari sudut agama taqlid ialah tindakan mengikuti suatu pendapat tanpa mengetahui dalil atau hujah di sebaliknya. Orang yang melakukan taqlid digelar muqallid.  Dalam Ensiklopedia Islam Rashid Rida rahimahullah menerangkan: Taqlid ialah mengikuti pendapat orang yang dianggap terhormat atau terpercaya dalam masyarakat tentang suatu hukum syari‘at Islam tanpa memerhatikan benar atau salah, baik atau buruk, manfaat atau mudarat hukum yang diikuti tersebut.
"Taqlid Buta" adalah suatu sifat yang sangat buruk, rendah dan tercela, yaitu ketika seseorang mengikuti orang lain tanpa dalil dan argument yang jelas, kuat dan logis, baik dalam hal ibadat, maupun dalam hal adapt istiadat. Baik yang diikuti itu masih hidup, ataupun sudah mati. Baik kepada orang tua dan nenek moyang, maupun kepada bangsa lain. Sifat inilah yang disandang orang-orang kafir dan dungu, dari dahulu kala hingga pada zaman kita sekarang ini, dimana mereka menjalankan ibadah mereka sehari-hari berdasarkan taqlid buta dan mengikuti lampah dan perbuatan nenek-nenek moyang mereka yang tidak mempunyai dalil dan argument sama sekali. Allah Swt berfirman:"dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-orang kafir dan yang menyekutukan Allah Swt): "ikutilah semua ajaran dan petunjuk yang telah Allah turunkan". Mereka menjawab:"kami hanya mengikutisegala apa yang telah dilakukan oleh nenek-nenek moyang kami". Padahal nenek-nenek moyang mereka itu tidak mengerti apa-apa dan tidak juga mendapat hidayah (dari Allah Swt)". (Qs. Al Baqarah: 170).

Pembagian Taqlid

Taqlid seseorang kepada orang lain -dalam hal apa pun-  dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Taqlid seorang alim kepada alim lainnya.
Menurut penilaian akal sehat adalah suatu perbuatan yang jelek dan tidak terpuji, karena tidak ada alasan bagi orang yang telah mengetahui (alim) tentang suatu masalah bertaqlid kepada orang lain yang juga mengetahui permasalahan yang sama. Oleh karena itu, seorang mujtahid tidak dibenarkan dan tidak dibolehkan bertaqlid kepada mujtahid lainnya.
2. Taqlid seorang jahil kepada jahil lainnya.
Bodoh dan tidak mempunyai ilmu pengetahuan kepada orang jahil yang sama. Sudah tentu akal sehat menilai perbuatan semacam ini sangat buruk dan tidak logis. Bagaimana mungkin orang yang bodoh bertaqlid kepada orang yang bodoh pula. Hal ini tidak ada bedanya dengan orang buta yang berkata kepada kawannya yang juga buta pula:"peganglah tanganku dan tuntunlah aku menuju kesuatu tempat di sana".
3. Taqlid seorang alim kepada seorang jahil.
Taqlid semacam ini adalah paling buruk dan hinanya perbuatan di mata masyarakat umum dan bahkan menurut penilaian anak kecil sekali pun. Mana mungkin orang yang dapat melihat dengan baik mohon bantuan untuk dituntun ke suatu tempat kepada orang yang buta matanya.
4. Taqlid seorang jahil kepada seorang alim dan Ahli Ilmu.
Hal ini sangatlah wajar dan logis. Bahkan menurut akal sehat memang begitulah seharusnya, yaitu orang yang awam dan bodoh diharuskan bertaqlid dan mengikuti saran-saran, nasihat-nasihat, fatwa-fatwa dan jejak langkah ahli ilmu. Dalam hal ini, agama pun -terutama madzhab Ahlul Bait As- sangat menekankan dan mewajibkannya. Taqlid semacam ini tidaklah dikategorikan sebagai taqlid buta yang memang sangat dicela oleh akal sehat dan Al Qur'an Al Karim. Contoh taqlid keempat ini tidak ada bedanya dengan seorang awam yang terkena penyakit tertentu berkonsultasi dan berobat kepada seorang dokter spesialis di bidangnya Itu. 

Dalil-dalil syar’i yang shahih, yang menjelaskan dan menegaskan dilarangnya taqlid buta :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [Al-Hujurat : 1]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
Hai orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah Ia kepada Allah (AlQur ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” [An-Nisa :59].

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لا إِلَهَ إِلا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. [AtTaubah :31]

HUKUM TAQLID
Taqlid terbagi menjadi tiga ketegori sebagaimana dikatakan oleh Al-Imam lbnul Qayyim dalam kitabnya i’lamul Muwaqqi’in 2/187: 
(1) Taqlid yang diharamkan,
(2) Taqlid yang diwajibkan, dan
(3) Taqlid yang dibolehkan.
Kategori yang pertama iaitu taqlid yang diharamkan terbagi menjadi tiga bahagian:
[a]. Taqlid kepada perkataan nenek moyang sehingga berpaling dari apa yang diturunkan Allah.
[b]. Taqlid kepada orang yang tidak diketahui bahwa dia harus diambil perkataannya.
[c]. Taqlid kepada perkataan seseorang setelah tegak hujah dan dalil yang menyelisihi       perkataannya.


Mengapa Taqlid Buta Harus Ditinggalkan?
Terdapat beberapa sebab penting umat Islam harus berusaha menjauhkan sikap taqlid. Diantaranya:
v Taqlid menghilangkan keindahan Islam dan keyakinan ibadah. Seorang muqallid tidak merasai keindahan agama yang dianutinya dan jauh sekali daripada merasai kepuasan dalam beramal ibadah. Wahbah al-Zuhaili berkata:
Mengetahui hukum syara' di bidang fiqh tanpa dalil dan hujah tidak akan menimbulkan kepuasan fikiran dan kenikmatan jiwa serta tidak akan melahirkan ketenangan kepada mereka yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu.
Dengan kata lain ilmu yang disertakan dengan dalil akan mengeluarkan seseorang daripada ikatan taqlid buta yang dicela oleh al-Qur'an kepada ikutan dalam keadaan sedar dan mengetahui seperti yang disyaratkan oleh imam-imam yang kita terima ilmu pengetahuan daripada mereka.
Selain itu, dalil dan hujah merupakan roh kepada fiqh. Mempelajarinya adalah menjadi latihan dan pendidikan akal serta dapat memupuk bakat orang yang mempunyai ilmu di dalam bidang ini.[ Fiqh dan Perundangan Islam, jld. 1, ms. xliv.]
v Bertaqlid menjatuhkan manusia ke tahap yang sangat rendah. Ini kerana Allah Subhanahu wa Ta‘ala membezakan antara manusia dan haiwan dengan kurniaan akal sebagai satu alat yang menganalisa, mengkaji dan berfikir. Apabila manusia menolak penggunaan akal dengan bertaqlid, dia menolak satu-satunya ciri khas yang membedakannya dengan hewan. Kata-kata al-Sya’rani rahimahullah menjelaskan lagi hakikat ini:
Sikap menyerah kepada pendapat para imam mujtahid adalah tindakan kelas orang yang paling rendah padahal yang saya (al-Sya'rani) menghendaki dengan kitab ini adalah apa yang melebihi daripada itu. Seorang muqallid harus tahu bagaimana imam yang diikutinya memahami suatu ayat atau hadis dan bagaimana cara imam tersebut mengambil hukum dari sumber pokoknya.[ al-Mizan al-Kubra, jld. 1, ms. 36.]
v Taqlid menimbulkan sikap taksub mazhab kerana orang yang bertaqlid kepada satu mazhab, maka mazhab itu menjadi keyakinan dirinya sendiri. Sukar untuk dia melepaskan mazhabnya kerana dia tidak tahu apa yang betul dan apa yang salah berbanding dengan mazhab atau pendapat yang lain.
Sebaliknya yang yang sentiasa mengkaji ajaran mazhab akan memiliki sikap terbuka lagi toleran kerana dia sedia mengetahui kewujudan perbezaan pendapat di antara mazhab.
v Taqlid menyebabkan para pengikut mazhab tidak dapat membedakan antara ajaran asli mazhabnya dan ajaran adat tradisi yang telah bercampur aduk. Sebagai contoh, umat Islam Malaysia umumnya mengakui bahawa apa yang mereka amalkan adalah Mazhab al-Syafi‘i padahal yang benar kebanyakannya ialah percampuran antara Mazhab al-Syafi‘i dan adat tradisi tempatan.

Bagaimana Menghadapi Taqlid Buta ?
Kembali kepada kitabullah dan sunah Rasulullah saw. untuk mengambil aqidah shahihah, sebagaimana para salafus saleh mengambil aqidahnya dari keduanya. Tidak akan dapat memperbaiki akhir umat ini, kecuali apa yang telah memperbaiki umat pendahulunya. Juga dengan mengkaji aqidah golongan sesat dan mengenal syubhah-syubhah mereka untuk kita bantah dan kita waspadai, kerana siapa yang tidak mengenal keburukan, ia dikhawatirkan terperosok ke dalamnya.
Jika kalian ingin mempelajari lebih dalam ilmu agama, yang paling utama kita harus mempelajari Al-Quran dan carilah hadits-hadits yang shahih misalnya dari Bukhari dan Muslim. Jika ingin bertanya kepada orang yang berilmu, mintalah pendapat dari banyak orang, jangan puas dengan satu jawaban dan mintalah penjelasan disertai dengan firman Allah beserta hadits-hadits yang shahih.




Senin, 21 Juli 2014

Puisi dari sang adik.
CAHAYA HATI
by Fadlli


Berjuta impian yang kumiliki

Berjuta tantangan kulewati


Suram harapan kucapai

Lenyap semangatku,

dalam hempasan angin

Tanpa cahaya yang menyinari

Tanpa kasihmu yang menyertai


Kegagalan...

Kekecewaan...

Gelapnya diriku


Semuanya telah sirna, 

sejak engkau selalu di sisiku

Sabtu, 05 Juli 2014

Contoh Ringkasan Novel

RINGKASAN NOVEL “ZIARAH”


Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh  :
Kelompok 1
  Ketua      : Dede M. Z
Sekertaris : Fina Z. M
Anggota :                     
1.            Hari Prabowo
2.            Reviani Dewi
3.            Reyna Afifah
4.            Sarah Puspita
5.            Sherly Fatimah
                                                       







SMA NEGERI 1 MAJALENGKA
Jalan K.H. Abdul Halim Nomor 113, Kabupaten Majalengka (0233) 281220
2012



Judul                : “ZIARAH”
Pengarang        : Iwan Simatupang
Angkatan          : 1966
Penerbit            : Djambatan
Tebal                : 148 Halaman        


Sinopsis
Novel Ziarah karya Iwan Simatupang adalah novel yang menceritakan seorang pelukis terkenal seantero negeri yang dibuat terkapar tidak berdaya alias shock dan trauma setelah ditinggal mati istrinya yang sangat dia cintai.Istri yang dia kawini dalam perkawinan secara tiba-tiba.Suatu ketika pelukis mencoba bunuh diri karena ketenaran karya lukisnya yang memikat semua orang dijagat bumi ini mengakibatkan ia memiliki banyak uang dan membuat dia bingung.Karena kebingungannya ini sang pelukis berniat bunuh diri dari lantai hotel dan ketika terjun dia menimpa seorang gadis cantik.Dan tanpa diduga pula sang pelukis langsung mengadakan hubungan jasmani dengan si gadis diatas jalan raya,Hal ini membuat orang-orang histeris dan akhirnya seorang brigadier polisi membawa mereka ke kantor catatan sipil dan mengawinkan mereka.
Hidup bahagia bersama sang istri membuat pelukis benar-benar kehilangan.Apalagi setelah dia tahu bahwa istrinya mati karena telah melihat ibu kandung ada bersama gerombolan nona-nona tua yang menyaksikan kebahagiaan mereka saat hidup dalam gubuk tepi laut.Pelukis pun langsung pergi kekantor sipil guna mengurusi penguburan istrinya tetapi tak ada tanggapan positif dari pengusaha penguburan.Itu terjadi karena pelukis tak tahu apa-apa tentang istrinya.Yang dia tahu hanyalah kecintaan pada istrinya.Sehingga mayat istrinya terkatung-katung karena tak memiliki surat penguburan yang syah.Pelukis pun menghilang ketika dicari walikota (merupakan walikota kedua dalam novel ini,dia adalah wakil walikota yang diangkat menjadi walikota setelah walikota pertama gantung diri karena tak bisa memecahkan masalah mengundang pelukis saat akan ada kunjungan tamu asing) yang ikut menghadiri penguburan istri pelukis.
Sampai akhirnya pengusaha penguburan itu menyesali perbuatannya dan dengan keputusan walikota akhirnya mayat istri pelukis dikuburkan.Sampai penguburan usai pelukis tak kelihatan.Saat kembali ke gubuknya dia melihat wanita tua kecil.Tak tahu itu siapa,ternyata adalah ibu kandung dari si gadis.Bercerita panjang tentang masa lalunya yang suram dan sampai saat terakhir dia bertatapan dengan anaknya yang justru membuat delima bagi si anak.Lalu pergi sambil menagis.Dan sesaat kemudian pelukis  ada dalam gubuknya,memandangi keadaan sekitar yang penuh karangan bunga,membakarnya sampai habis.Hingga tersisa beberapa yang ia bawa ke kuburan istrinya.Ia titipkan karangan bunga pada centeng perkuburan.Ziarah tanpa melihat makam istrinya.
Setelah itu hidup pelukis semakin tak tentu arah.Ia seolah tak pernah percaya bahwa istrinya telah mati.Pagi harinya hanya digunakan untuk menunggu istrinya ditikungan entah tikungan mana dan malam harinya dituangkan arak keperutnya,memanggil Tuhannya,meneriakkan nama istrinya,menangis dan kemudian tertawa keras-keras.
Hingga akhirnya datang opseter perkuburan yang meminta dia mengapur tembok perkuburan kotapraja yang sebelumnya telah berbekas pamplet-pamplet polisi bahwa dia dicari.
Pelukis menerima tawaran itu dan esoknya ia mulai bekerja mengapur tembok perkuburan kotapraja itu 5 jam berturut-turut tiap harinya, sedangkan opseter perkuburan mengintip dari rumah dinasnya.Pekerjaan baru pelukis ini membawa perubahan tingkah laku pelukis sehingga membuat seluruh negeri geger.Hingga walikota akan memberhentikan opseter perkuburan.Tetapi ketika mengantar surat pemberhentian kerja itu,walikota malah mati sendiri karena kata-kata opseter tentang proporsi.Sebelumnya juga pernah terjadi kekacauan dinegeri karena opseter pekuburan memakai rasionalisme dalam kerjanya dan hanya memberi instruksi kerja pada selembar kertas pada pegawainya.
Setelah beberapa hari pelukis mengapur tembok perkuburan pada suatau hari dia bergegas pulang sebelum 5 jam berturut-turut.Opseter perkuburan heran kemudian mendatanginya dan ternyata pelukis ingin berhenti bekerja.Opseter kebingungan tetapi pelukis menjelaskan bahwa dia tahu maksud opseter memperkerjakannya.Bahwa selain untuk kepentingan opseter sendiri,Opseter ingin pelukis menziarahi istrinya yang sudah tiada itu.Keesokan harinya Opseter ditemukan gantung diri.Pekuburan geger,tetapi hanya sedikit sekali empati dari pegawai-pegawai pekuburan.Maklum mereka hanya mengenal Opseter lewat instruksi kerjanya saja tanpa pernah bertemu dan mengenalnya.Penguburan opseter berlangsung cepat.Setelah penguburan,Pelukis bertemu Maha guru dari Opseter yang kemudian menceritakan riwayat Opseter.
Diakhir cerita,pelukis akhirnya pergi ke balai kota melamar menjadi Opseter Pekuburan.Untuk Ziarah yang terus-menerus pada mayat-mayat manusia,pada mayat istrinya.

Unsur Intrinsik Novel

a.Tema : Ziarah Kubur

b.Tokoh 
Antagonis         : Istri
Protagonis        : Pelukis
Tritagonis         : Opseter PekuburanMahaguru Opseter
Tokoh utama  : Istri, pelukis, opseter
Tokoh pembantu : Walikota, Wakil Walikota, maha guru Opseter, Ayah Opseter, orang Buta profesional, kepala Negara, perdana menteri, Nona-nona tua, brigadier polisi, mandor dan pegawai pekuburan, kepala dinas pekerjaan umum, official, centeng pekuburan.

c.Alur 
Alur dalam novel ini memang sedikit membingungkan pembaca, pengarang sengaja menggunakan alur “Flash Back”.Pembaca diajak untuk mengernyitkan dahi karena cerita diawal novel         bukanlah awal cerita,melainkan awal cerita baru diceritakan dibagian berikut dalam novel.Alias pembaca diajak ke waktu sebelumnya oleh pengarang dengan sentuhan filsafat yang amat menarik dan berkesinambungan.
Ini jelas terlihat diawal novel saat disebutkan sang pelukis begitu kehilangan setelah ditinggal mati istrinya,tetapi dibagian belakang malah pembaca diajak untuk mengikuti kisah pertemuan pelukis dengan istri,kehidupan mereka yang mengundang banyak pesona,dan saat-saat terakhir istrinya mati.Bukan hanya pelukis dan istri saja saja tetapi pengarang juga mengajak pembaca untuk mengikuti kisah balik kehidupan opseter sebelum menjadi opseter.
Pemunculan konflik       :Kematian istri pelukis,yang menjadi awal derita pelukis.
Konflik                         :Opseter pekuburan menyuruh pelukis untuk mengapur tembok luar komplek pekuburan.
Antiklimaks                  :Pelukis tahu tujuan sebenarnya opseter pekuburan memperkerjakannya
Peleraian                       :Mahaguru opseter menceritakan semua tentang riwayat opseter pekuburan.

d.Sudut pandang : Orang ketiga (Dia,nya)

e.Setting Tempat
di tikungan                    :”….disalah satu tikungan….(1)
Rumah kecil                  :”…kekamar kecil.disatu rumah kecil….(1)
Di kakilima                   :”…langkah-langkahnya dikakilima…(6)
Di kedai arak                :”sekencang-kencangnya ke kedai arak..(2)
Di pekuburan                :”..suasana pekuburan di tengah hari…(10)
Di rumah dinas opseter:” ..jendela rumah dinasnya…(11)
Kantor dinas walikota:”..sidang darurat badan pekerja harian.(12)
Di alun-alun kota          :”…orang-orang dialun-alun ikut….(19)
Diistana Negara            :”…kabinet kepada parlemen…(35)
Dilintasan lari                :”…bertulisan benar-benar :FINISH..(55)
Di hotel                        :”..kamarnya ditingkat empat hotel itu (73)
Diaspal jalan raya         :”..yang sedang asyik diatas aspal panas(73)
Di kantor catatan sipil   :”..eh catatan sipil,supaya hal yang…(74)
Digubuk tepi pantai       :”..kegubuk yang masih utuh di pantai (89)
Rumah nyonya tua        :”..rumah kami dilalui serdadu serdadu(119)
LPAYLITK                 :“..lembaga pemeliharaan anak-anak yang
Lahir dari Ibu Yang Tidak Kawin…(120)
LPWTYS                     :.”.Lembaga Pemeliharaan Wanita-wanita
Tua Yang Sendiri..(122)
Tembok luar perkuburan:”dia melompat turun dari tembok…(126)
Balai kota                     :”…ke balai kota…(140)

Setting Waktu
Pagi hari                       :”… saya minum arak sepagi ini…(7)
….paginya dia selalu gembira…(1)
….esoknya pagi-pagi benar kepala…(30)
Tengah hari                   :”…persis tengah hari mereka…(10)
….lepas sedikit tengah hari…(11)                                     
Sore hari/senja              :”…menjelang benamnya matahari dia..(11)
…matahari segera akan tenggelam…(104)
Malam hari                   :”…begitu malam jatuh perutnya…(1)
…persis jam 12 tadi malam…(31)
…kepanas makanan malamnya….(134)

Suasana
Gembira                       :”..menggegar suatu tawa gempita..(15)
Sunyi                            :”..sunyi senyap di pekuburan itu…(133)
Takut                           :”..bukan sorak sorai!tapi teriakan…(55)
Ramai                           :”..ketengah orang ramai itu……..(55)
Panic                            :”Hadirin geger…..(55)
Kacau                          :”mandor melihat opseter keluar rumah.(52)
Gelisah                        :”..dia mulai gelisah.dia melihat…(89)
Hening                        :”sesudah itu hening sehening-heningnya(3)
Sedih                          :”.demi satu titik membasah dimatanya(123)

f.Karakteristik:
Ceritanya sangat menarik,sentuhan filsafat pengarang benar-benar tersaji dalam novel ini.Tak kurang dalam setiap bagian novel terdapat kalimat-kalimat yang merupakan ilmu filsafat.Contoh kalimat itu seperti “Balas dendam memerlukan persiapan,pemikiran,memerlukan system filsafat tersendiri yang merentangkan isi,tujuan,faedah dan dalih balas dendam itu nanti kepada dirinya sendiri,kepada anak cucunya dan apabila masih aa juga umat manusia da kemanusiaan sesudah kurun sejarah kini-juga kepada umat manusia dan kemanusiaan yang akan datang…(20)”
Juga dalam kalimat “selanjutnya,filsafat murni hanya didapat pada suasana disebelah dalam dari tembok-tembok itu…(46).
Gaya humor pengarang juga samar-samar,pembaca harus benar-benar mengerti maksud pengarang dulu sebelum dibuat tertawa membayangkan bahwa itu sangat lucu.Ada beberapa bagian dalam novel yang bisa dikatakan sebagai penunjuk bahwa pengarang memiliki daya humor yang cukup tinggi.Seperti saat ketika opseter dan walikota saling melihat bola mata.Dan saling terkejut dan saling berteriak.Tentu saja mengundang tawa bagi pelukis yang menyaksikannya…(14-15).Juga saat menceritakan kisah ketenaran pelukis,yang justru membuat dia hampir bunuh diri sebelum akhirnya mengawini seorang gadis…(68-74)
Dalam menghadirkan sebuah masalah pengarang tidak sungkan untuk mendramatisir,tapi endingnya juga sangat mengaggumkan.Karena dengan penambahan cerita yang didramatisir itu justru semakin membuat semangat pembaca.Ini terlihat saat menceritakan kematian walikota setelah gemetar mendengar kata-kata proporsi dari opseter..(18-26) dan saat sang istri kehilangan giginya…(90-91) yang dibuat begitu terasa dihati pembaca.

RIWAYAT PENGARANG
Iwan Martua Lokot Dongan Simatupang, atau biasa dipanggil Iwan Simatupang,beliau dilahirkan di Sibolga 18 Januari 1928 dan meninggal di Jakarta 4 Agustus 1970.Sebelum menulis novel ini,beliau menulis beberapa novelnya yang terkenal,seperti Merahnya Merah yang mendapat hadiah nasional 1970 dan novel Ziarah itu sendiri dalam terjemahan Bahasa Inggris yang mendapat hadiah roman ASEAN terbaik tahun 1977.


Pidato bahasa Inggris " Are There Aliens? "

Ini pidato bahasa Inggris gua waktu SMA..Simak Ya..


Are there aliens?

You may have laughed but there are only questions swirling in your head right now. Are these fantastical beings from other galaxies, a reality? Are there aliens? It is a question that has been debated for ages now. Are there aliens on earth? No one knows the answer for sure, but it is a subject that has captivated the imagination (and reality in some cases) of every earthling. Are there aliens out there? The answer would be a resounding yes, if you are a die-hard fan of X-files, Star Trek or more recently Taken.
Aliens and related paranormal activities have been a staple for popular fiction as far back as we know. And no, these have not been the subject of ridicule. It has mostly been an attempt to understand a mystery, which is probably way beyond our processing abilities.
What are Aliens? According to the Oxford Reference Dictionary, alien is a word used to refer to beings from other worlds. This of course is a simplified definition of extraterrestrial life. If history is to be believed, then aliens have been a subject of mystic for several centuries now, in civilizations of countries such as India, China, Babylon, South America and Arabia. Thales, the ancient Greek thinker, is believed to be one of the first proponents of the theory that life-forms existed on other planets. Are there aliens in space, is a question that has found mention in scriptures of several religions too.
There are several theories abounding, about the origin of life in other planets or galaxies. One popular belief is that life on different planets originated at those respective places. There is another theory that refutes the former by saying that all life originated in one place and then spread to other habitable planets. These beliefs give solutions to questions like, are there aliens on other planets, or are there aliens on the moon.
Aliens: a Reality. Are aliens real? Are aliens coming to earth? These are questions that have haunted scientists and common people for ages. But there are several, who are firm believers in the existence of life on other planets. There are strong propagators of the theory that the aliens are coming and have in fact been regular visitors to earth. Combine this with the very commonplace reported occurrences of UFO sightings and alien abduction stories and one cannot help but answer in the affirmative to the question, are there really aliens?
Scientifically, there have been several probes in order to shed light on this complex probability. One of the foremost research projects in this area has been the SETI or the Search for Extra-Terrestrial Intelligence. This is the name for a number of activities that various people have undertaken in order to search for alien life. They use radio dishes to gather scientific evidence like electromagnetic waves, in order to search for life on other planets. For a number of years, these probes were funded by the U.S. government, but lately the funding has been taken on by private sources.
Several scientists have spent their lives trying to establish links between strange phenomena and the existence of life in outer space. Principal among them are Carl Sagan and Frank Drake. Carl Sagan theorized that alien life such as bacteria exist not only in our planet but throughout the universe. He also insisted that it is impossible that no other intelligent life exists in the universe other than on Earth.
There have been several other research projects to establish that there are such things as aliens. More important of them are the several space missions which have tried to establish life on Mars due to evidence of methane in the atmosphere and the mission to establish life on moon, due to reported presence of water. Of course, there are also other factors that need to be taken into consideration like alien abduction stories that have been reported by several people. In fact in a study carried out by Harvard in 2003, seven of 10 hypnotized abductees, described test done on them by their alien captors. Real alien sightings are also events that cannot be dismissed as overactive imagination.
Some believe, but are unable to prove with real scientific evidence, that there are aliens in space, and have been since the Renaissance era. Though, sceptics say it is all a big misunderstanding and that we believe what we want to believe. There is no true confirmation yet, only opinions and anecdotes.
This is my opinion. I do think that there are other life forms or "aliens" living in space. Think about it, space is HUGE! If we are the only living things in space...why is it so big?

We live in the Milky Way Galaxy. It was thought that this galaxy was the universe (space) until discoveries in the early 20th century. Now we know that it's one of the BILLIONS of galaxies in space. If there are billions of galaxies...don't you think there are more planets in those galaxies containing life? Even our Galaxy might have more planets that we haven't discovered yet! All the supposition in the world is worthless without evidence. No, at this point in time, there is no evidence of aliens at all, anywhere. I would not be surprised to learn that there are aliens, but it would be wrong of me to believe this or anything else without evidence, just because it would feel good. Try the website unexplained-mysteries.com or monstropedia.org. Warning; these are not scientific/proof based sites. They accept anecdotes as if they were evidence of something besides the ability to speak. There is no reason to think so. No evidence, certainly no proof, nothing. I don't like the idea much but I have to say this. Someone has to be the first form of intelligent life in the Universe, and there is no reason to think it is not us.