Gak nyangka ternyata gua pernah bikin cerpen romantis kaya gini. Kalo dibaca sekarang rasanya aneh aja. Waktu itu Gw bikin cerpen ini buat lomba diva yang bertema cinta. Padahal gw aja bingung karena gw gatau yang romantis itu kaya gimana. Cerpen ini dibuat dalam waktu satu malam. Makasih buat Fatih (yang bentar lagi jadi dokter gigi) untuk kata-kata motivasinya yang tentang Albert Einstein. Makasih juga buat Ghina (yang sekarang masih sekampus ITENAS) dan Sarah (yang bentar lagi jadi guru) udah menemani bikin cerpen ini walau dari jarak jauh. Tanpa kalian cerpen ini tak berkesan (walaupun ceritanya acak-acakan). Sukses selalu untuk kalian. Cerpen ini sangat mengenang kalian.
You’re So Spesial ~ Ti Amo
By : FZM
“Ada dorongan
yang lebih kuat daripada energi atom, arus listrik dan uap air yaitu keinginan[1]“,
itulah kata-kata motivasi dari Fhari yang selalu diingat Fira agar membuatnya
semangat dan rajin belajar.
Tapi ternyata
memang benar, setelah Fira mendapat kata-kata itu dari Fhari dia menjadi
semangat belajar. Emang sih walaupun udah semangat belajar, Fira masih tetep
denger suatu kata yang sangat ganas yaitu remidial. “Gue gak mau jadi orang
bodo kayak gini, pengen bisa kayak dulu lagi jadi orang pinter. Tapi gue yakin
gue bisa balik lagi jadi pinter dengan seizin Tuhan“, kata Fira dalam benaknya.
Dia masih suka nangis gara-gara denger kata itu. Tapi dia kembali semangat
ketika mengingat kata-kata motivasi itu.
Akhirnya,
berkat perjuangan Fira yang selalu semangat belajar, lama kelamaan dia bisa
mendapatkan hasil yang memuaskan. Tapi sayang, Fira tak pernah mengingat Fhari,
orang yang udah ngasih kata-kata motivasi itu. Yang dia ingat hanyalah
Danniel..Danniel..dan Danniel.
Sekilas tentang
Fira. Nama panjangnya Nafira Hasna, tapi dia lebih suka dipanggil Fira. Dia
gadis kelahiran tahun 1997. Sekarang duduk di kelas XI IPA 3. Muda banget ya??
---------------------------------------------------------------------------------------------
‘‘Fira, elo tau
gak? Tadi udah diumumin nilai ulangan fisika“, Ghina memulai rencananya untuk
membuat Fira menangis.
‘‘ Terus nilai
gue berapa?“, seru Fira sambil memegang pundak Ghina dari dari depan.
‘‘ Nilai elo
miris. Elo harus mengikuti remidial“, Ghina menjalankan rencananya.
‘‘Yah, sia-sia
dong gue udah belajar semaleman?“, kata Fira dengan wajah memelas.
‘’Hasil kerja elo
gak sia-sia kok. Malahan nilai elo udah ngalahin nilai gue“, tiba tiba Fhari
muncul dari belakang.
Akhirnya
rencana Ghina ketahuan juga. “Ghina…………………….! Sialan loe!”, teriak Fira.
Hari ini Fira
terlihat sangat berbunga-bunga, karena kerja kerasnya semalem gak sia-sia. Dia
langsung menelpon Bundanya untuk menceritakan keberhasilannya.
Yeah, akhirnya
gue bisa ikutan les bahasa Italia lagi. Pikir Fira dalam benaknya. Bunda pernah
berjanji jika Fira udah bisa dapet nilai 90 di semua pelajaran eksak, dia boleh
ikutan les bahasa Italia lagi. Wajar sih, dia emang pengen banget masuk
kedokteran. Minimal jadi pacarnya anak kedokteran. Jadi dia sama sekali gak
boleh menyimpan angka merah di rapor untuk pelajaran eksak.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
‘‘Hei, elo mau
ikutan lagi les bahasa Itali gak? Signora Fira?“, suara seorang pria bersuara
dingin dari belakang.
Fira dengan
gaya so nya, menjawab pertanyaan pria dingin itu dengan cepat. ‘‘Oh, ya pasti
dong gue ikutan lagi. Gue kan pencinta bahasa Itali.”
Yaampun,
Danniel you are “SIGNOR BELISSIMO”. Ya, Signor Belissimo adalah panggilan buat
Danniel dalam bahasa Itali, yang artinya super ganteng. Emang sih Danniel itu
super ganteng dan pintar. Pantas saja banyak orang yang suka sama Danniel. Dia
selalu mendapat juara umum pertama di SMA Kakaktua Jakarta. Satu lagi, dia
murid favorit semua guru. Dulu aja di kelas X-1 semua cewe naksir sama dia.
Fira jadi kesel
karena banyak orang yang suka sama Danniel. Sebenernya Danniel menyimpan
perasaan pada Fira, tapi dia gak mau nunjukin perasaannnya. Kalo ketemu pasti
aja mereka saling berantem, padahal mereka berdua saling suka. Jadi gak ada
orang yang curiga kalau mereka saling suka. Mereka berdua pun gak tahu tentang
perasaan mereka.
Fira sedih
banget pas denger kalau Danniel pacaran sama cewe yang bernama Anita. Padahal
sebenernya Danniel itu gak beneran suka sama Anita, cuman siasat untuk membuat
Fira cemburu. Apalagi ketika mereka berdua berbeda kelas. Fira di kelas XI IPA
3 dan Danniel di kelas XI IPA 1.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari pertama di
suasana les bahasa Itali. ‘‘Aduh sial, ini kan hari pertama gue masuk les
bahasa Itali. Telat deh gue“, gumam Fira sambil buru-buru.
Tukan bener aja
gue telat. What should I do? Tanyanya dalam hati. Fira bingung.
‘‘Signora Fira,
silakan anda duduk dengan Danniel“, kata Pak Deno guru bahasa Itali yang udah
populer.
What?? Gue
duduk sama si Danniel? Fira tercengang.
‘‘Eh, asal elo
tau ya sebenernya gue gak mau duduk sama elo. Ini karena terpaksa”, kata Fira
sambil so sibuk nyari buku.
‘‘Kepaksa juga
gapapa kok. Gue seneng banget bisa duduk sama elo.“ Gumam Danniel.
‘‘Apa Danniel?
Nah ini dia bukunya ketemu.“ Ternyata Fira gak denger kata-kata Danniel tadi.
‘‘Tau ah, dasar
elo ini. Gak ada kata pengulangan.“ Danniel pura-pura marah.
‘‘Buona Sera.
Mi chiamo Deno. Sono l’insegnante di questa classe[2].”
Suara itu menghentikan pertengkaran Fira dan Danniel.
‘‘Oke, sekarang
keluarkan buku tulis dan jawab pertanyaan ini.“
Satu jam sudah
terlewati. Semua murid keluar meninggalkan kelas les.
’’Fira, mau
pulang bareng gak?’‘ Baru kali ini Danniel menawarkan tumpangan.
‘‘Gak ah. Nanti
gue dibawa celaka sama elo.” Fira asal ngomong.
“Sialan lo! Gue
gak sejahat itu.” Kata Danniel sambil mengejar Fira. Akhirnya mereka pulang
bersama. Danniel, lui e` perfetto[3].
Gumam Fira.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
‘‘Fira, kayanya
si rambut gel Fadlan suka tuh sama elo.“ bisik Ghina.
Tapi Fira cuek
aja. Dia malah ngobrol sama Fhari. Ghina cemberut. Ghina emang suka banget
ngerjain Fira. Soalnya Fira itu orangnya lemot. Tapi kadang Fira marah kalau
udah dikerjain. Walaupun gitu, Fira dan Ghina sahabat sejati.
Hari ini
ulangan Kimia. “Fira, nanti kasih tau gue ya! Gue belum ngapalin sedikit pun.“,
kata Ghina.
‘‘Jangan tanya ke gue, mending elo nanya sama
orang di belakang tuh. Mereka kan pada pinter.“
‘‘ Bener juga
lo! Ada si Fatih yang super pinter.” Ghina merasa beruntung kali ini ulangan
Kimia duduk di depan Fatih, si juara kelas di XI IPA 3. Semua rumus dia hafal
deh pokoknya. Emang super pinter tu orang. Makan nya apa ya.
‘‘Denger ya,
gue gak akan bagi-bagi hasil kerjaan gue sama siapa pun.“ Kata Fatih dengan so‘
nya.
“ Dasar pelit.“
Ghina cemberut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Fira, ada yang
manggil elo tuh di luar.“ Ghina berteriak dari luar.
Ternyata
Danniel. Mau apa ya Danniel datang ke kelas gue? Dalam hati Fira sambil gerogi.
“Hei, ngerjain PR bareng yu, yang 20 soal dari
pa Deno!“ Kata Danniel dengan senyuman manisnya.
”Ayo, kerjain
di perpustakaan aja ya.“ kata Fira dengan membalas senyum manis Danniel.
Makin sini
Danniel dan Fira semakin akrab. Mereka sudah jarang berantem kaya dulu. Danniel
begitu spesial. There’s something missing about them.
Selesai mengerjakan
PR dengan Danniel, Fira pergi ke kantin sama Ghina.
“Elo segitu
silaunya ya sama mukanya Danniel yang cakep abis itu?“
“Diem deh Ghin.
Lo kira gue gampang ketipu sama mukanya si Danniel? ”
“Lagian lo
tumben banget mau diajak pulang bareng sama dia.”
“Danniel...beda
banget sama cowok lain. Dia cakep, pinter, baik lagi. Omongannya juga nyambung
sama Gua.”
“Tapi si Fhari
juga kan baik banget ke elo. Dia suka ngajarin elo, sampe elo bisa dapet nilai
bagus. Dia juga suka bantuin elo. Kemarin Fhari curhat sama gue kalau dia suka
sama elo.“
“Iya sih. Eit,
nilai bagus kan itu usaha gue. Enak aja. Tapi kalau diajak ngobrol lebih enakan
Danniel. There’s something missing about them.“ Kata Fira sambil senyum-senyum.
Kayanya gadis
remaja itu lagi jatuh cinta berat. Gawat nih.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Sore ini ada jam les bahasa Itali. Fira hari
ini males banget buat les, tapi ketika dia melihat HP-nya. Waw..it’s magic. Fira
dapet 3 SMS dari Danniel.
Danniel-20 April 2012-03.00 pm
From : Danniel
Fira, mau ke tempat les bareng gak?
Pastinya gue mau banget.
Danniel-20 April 2012-03.20 pm
From : Danniel
Fira, dri tadi gue nunggu loe, tapi
gak dateng aja. Ywdh gue duluan y.
Gue tunggu di tempat les.
Ha? Nyesel
banget deh gak bareng Danniel.
Danniel-20 April 2012-03.00 pm
From : Danniel
Fira, loe lama banget sih. Cepet
kesini! Tanpa loe, gue kesepian.
Hurry, save me from these lunatic
teens.
Ha?! Abis deh
semua kesempatan gue. Fira mulai panik dan cepet-cepet pergi ke tempat les.
Setelah les
selesai, mereka berdua mengobrol sambil melewati lorong-lorong kelas les.
“Loe, suka
bahasa Itali karena apa?”, tanya Danniel.
“Gue suka
bahasa Itali sejak gue baca novel yang berjudul “SIGNOR BELISSIMO.“
“Hah? Kok bisa
sama kayak gue sih. Gue juga suka bahasa Itali gara-gara baca novel itu.
“..Saat kamu
menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantumu meraihnya[4].
Bisik Danniel ngikutin kata-kata yang ada dalam novel itu.
Fira kaget. “
Ha? Itu kan kata-kata kesukaan gue di novel itu.“ Kata Fira dalam hati.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Fira seneng banget, akhirnya dia bisa
dapetin juara pertama di kelasnya. Yeah..yeah.. Gue dapet peringkat sama kaya
Danniel. Kata Fira dalam benaknya. Fira juga berterima kasih sama Fhari yang
suka ngasih motivasi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
2 tahun
berlalu. Fira dan Danniel berpisah. Mereka meneruskan kuliahnya ke Fakultas
Kedokteran. Akhirnya, cita-cita Fira yang pengen jadi dokter bentar lagi
tercapai. Sekarang dia kuliah di Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung. Danniel yang
bercita-cita sama dengan Fira meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran UI. Walaupun
begitu, mereka masih akrab.
Karena Fira
mendapat nilai IPK tertinggi di universitasnya, dia mendapat beasiswa S2 ke
Prancis. Tak disangka, di Prancis Fira bertemu dengan Danniel. Mereka bahagia
ditempatkan di Universitas yang sama oleh Tuhan.
Tiba-tiba saja
Danniel memberi secarcik kertas pada Fira. Danniel tampak aneh. Danniel
langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Dear, Fira
Piacere[5].
Masih ingatkah?
Saat itulah si bocah merasa waktu berhenti, dan
Jiwa Buana menyentak dari dalam dirinya.
Ketika dia menatap mata hitam gadis itu,
dan melihat bibirnya bersikap antara tertawa dan diam,
dia mengerti bagian terpenting dari bahasa yang digunakan
oleh seluruh dunia-bahasa yang bisa dipahami oleh
setiap orang di bumi dengan hati mereka.
Itulah cinta.
Sesuatu yang lebih tua dari umat manusia, lebih purba dari gurun.
Sesuatu yang menggunakan daya yang sama
Kapan pun dua pasang mata bertemu...(Sang
Alkemis, h. 99)
You’re so
spesial for me. Ti Amo. Sekarang kita dipertemukan kembali. Suka telah
berubah menjadi cinta. Would you like to marry with me?
Your love,
Danniel
Fira meneteskan air mata kebahagiaan.
The
End
***